My Favourite Pic

My Favourite Pic
Like a so much
Powered By Blogger

Simak Qur'an dengan hati yang tenang let's Go...

Lihat Tangal Sekarang Tuh,......biar gak lupa... okey..

Arsip Blog

Jumat, 31 Oktober 2008

Hubungan Muslim-AS Dipertaruhkan di Pemilu AS?

Amerika Serikat (AS) akan terikat pada dunia Muslim pada abad-abad mendatang. Ada enam juta Muslim di Amerika, dan banyak orang Amerika yang bekerja dan tinggal di 56 negara berpenduduk mayoritas Muslim

Oleh: Ghassan Michel Rubeiz *

Hidayatullah.com--Menindaklanjuti berita-berita akan kehancuran ekonomi selama seminggu, debat kepresidenan dan kewakilpresidenan yang disiarkan televisi pun kembali membahas hubungan luar negeri dalam agenda kampanye -- terutama isu-isu penting bagi hubungan Muslim-AS. Terkait dengan putaran kampanye sebelumnya akan dugaan akar Muslim Obama, referensi Sarah Palin akan "tugas dari Tuhan" di Iraq, referensi berulang John McCain pada "islam radical" dan contoh-contoh lain mania media terhadap Islam, orang mungkin memiliki impresi bahwa masa depan hubungan Amerika dengan dunia Muslim bergantung pada hasil pemuli 2008.

Tetapi bukan itu masalah sesungguhnya.

Amerika akan terikat pada dunia Muslim pada abad-abad mendatang. Ada enam juta Muslim di Amerika, dan banyak orang Amerika yang bekerja dan tinggal di 56 negara berpenduduk mayoritas Muslim. Sepuluh dari seribu pelajar Muslim belajar di Amerika, dan masyarakat Amerika akan terus memainkan peran interkultural yang positif.

Koneksi antara dua dunia itu melebihi dispora, kerja ekspatriat dan pariwisata. Washington adalah sekutu Pakistan dalam perang melawan terorisme; sekutu Turki melalui NATO; pemain utama dalam konflik Arab-Israel; aktif dalam diplomasi dengan bangsa Siprus, Balkan, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

Walau banyak kebijakan-kebijakan Amerika terhadap negara-negara Muslim berbentuk kerjasama dan bantuan, Amerika juga terlibat dalam dua perang aktif di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dan berkonfrontasi dengan Iran secara agresif mengenai persoalan nuklir dan hubungan dengan Hizbullah dan Hamas.

Hubungan-hubungan ini – entah dalam kepentingan umum, imigrasi atau kompetisi -- akan memainkan peranan jangka panjang dalam hubungan Muslim-AS setelah pemilu November.

Mengenai berbagai persoalan yang berkembang dalam pertarungan presidensial ini, tiga hal yang berpengaruh secara langsung pada hubungan Amerika dengan Muslim – secara domestik maupun internasional – adalah masa depan Iraq, independensi dari minyak Timur Tengan dan resolusi bagi problem Israel-Palestina.

Tak satu pun kandidat menyampaikan sebuah rencana komprehensif untuk mengakhiri perang di Irak. Keduanya bertentangan mengenai apa yang disebut sukses. Obama fokus pada kebijakan menarik pasukan (16 bulan setelah ia terpilih), sementara McCain menekankan "kejayaan" militer, denga penarikan pasukan sebagai faktor sekunder. Nyatanya, pemerintahan Bush telah menerima penarikan sebagain besar pasukan untuk dua tahun ke depan, karena pemerintahan Irak kini merasa lebih ama dan menuntut penarikan segera pasukan AS sebelum terlambat.

Hal yang benar-benar mempengaruhi hubungan Amerika dengan dunia mulsim bukanlah waktu penarikan, maupun stabilisasi Irak dan persatuan dan kesatuan negara tersebut. Tak ada partai dalam pemilu ini yang memiliki rencana jelas bagaimana mengamankan irak untuk jangka waktu yang lama, bagaimana menjaga keutuhannya dan menyesuaikan negara yang telah terrestrukturasi itu dengan kawasan di sana. Inilah kesempatan-kesempatan yang ada untuk meningkatkan hubungan Muslim-AS.

Sebagaimana untuk persoalan kedua mengenai relevansi khusus bagi hubungan As-Muslim, kedua kandidat bersuara vokal pada kebutuhan untuk merdeka dari minyak Timur Tengah. Otonomi minyak secara tiba-tiba tidaklah realistik. Sementara, negara-negara Arab tetap tenang dengan keinginan Amerika itu dan tetap hadir terbuka di pasar AS.

Sebuah reduksi gradul pengimporan minyak dari Timur Tengan, terintegrasi dan diiringi dengan dukungan AS atas industrialisasi Arab, tak hanya akan membawa pada otonomi bagi Amerika tetapi juga ransangan bagi bangkitnya ekonomi industri negara-negara minyak, menyediakan pekerjaan bagi jutaan generasi muda. Banyak negara-negara minyak mengoperasikan "perekonimian sewa" yang rentan. Perekonomian minyak juga membutuhkan independensi dari minyak melalui diversifikasi.

Palestina dan bias perasaan AS terhadap Israel adalah persoalan ke tiga yang dapat mempengaruhi hubungan Washington dengan Muslim. Berbeda dengan McCain, Obama tampak memiliki rangsangan kuat untuk mendukung proses perdamaian TImur Tengah. Bagaimanapun, dengan terbelahnya Palestina dan Hamas secara politis dalam hal kepemimpinan, usaha AS menengahi Palestina dan Israel tampaknya masih jauh.

Tentu masih terdapat kesempatan bagi AS untuk berperan di Timur Tengah. Amerikas Serikat dapat bekerja lebih keras dalam proses perdamaian Suriah dan Israel, dan memulai babak baru pendekatan dengan Iran. Jika terdapat perkembangan dalam diplomasi AS-Suriah-Iran, proses perdamaian Arab-Israel otomatis akan terpacu.

Pemilu-pemilu mendatang bisa mempengaruhi dinamika konflik Irak dan Afghanistan ke depan, mempengaruhi profil penghematan energi dan langkah proses perdamaian Arab-Israel. Mengabaikan partai mana yang ada di Gedung Putih, bulan Januari 2009 nanti, Amerika serikat harus melanjutkan kerja sama dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim untuk menjadi tuan rumah isu-isu internasional, dan menyadari pentingnya Muslim Amerika dalam konstituensi-konstituensi politik serta kebhinekaan sosial Amerika.

* Dr. Ghassan Michel Rubeiz iadalah komentatar Arab Amerika dan mantan sekretaris Timur Tengah untuk Dewan Gereja Dunia yang berbasis di Jenewa. Artikel ini diterbitkan pertama kali di Washington Post/Newsweek's Post Global dan ditulis bagi Kantor Berita Common Ground (CGNews).

Dapatkah Keputusan Guantanamo Memperbaiki Citra Amerika?

Banyak tahanan yang dilepas dari Guantanamo mengeluh soal pemukulan, kekurangan tidur dan penyiksaan. Bisakah kasus Guantanamo memperbaiki citra Amerika?

Oleh: César Chelala *

Keputusan Mahkamah Agung AS yang mengakui hak-hak para tahanan Guantanamo untuk melawan penahanan mereka di pengadilan-pengadilan sipil AS – yang dapat melicinkan jalan bagi penutupan fasilitas tersebut secara permanen – merupakan sebuah peringatan serius terhadap kebijakan-kebijakan penahanan yang kontroversial dari pemerintahan Presiden George W. Bush. Namun, hal tersebut juga merupakan sebuah peluang yang sangat baik bagi pemerintah sekarang untuk menunjukkan komitmennya terhadap keamanan Amerika sambil secara bersamaan mulai menyembuhkan salah satu riak yang telah merugikan kedudukan Amerika Serikat di mata dunia, khususnya di dunia Muslim.

Citra Amerika telah babak belur sejak bukti penyiksaan dan penganiayaan di Guantanamo, selain di penjara Abu Ghraib di Iraq, pertama kali terungkap. Fasilitas-fasilitas ini telah menampung para tersangka terorisme yang ditangkapi sejak 9/11, dan walaupun para pejabat AS berkata banyak dari tahanan itu yang bersalah, para aktivis hak-hak asasi manusia bertanya bagaimana mereka bisa begitu yakin mengingat ketiadaan tuntutan yang jelas dan prosedur hukum.

Kebanyakan dari hampir 270 tahanan yang masih berada di Guantanamo telah berada dalam penahanan AS selama lebih dari enam tahun, tanpa pernah didakwa atas sebuah kejahatan, mengacu pada Laporan Human Rights Watch Juni 2008, Terpenjara Sendirian: Kondisi Penahanan dan Kesehatan Jiwa di Guantanamo.

Para tersangka yang dipenjara di Guantanamo telah ditahan dalam kondisi yang boleh dibilang kejam dan hukuman yang tidak manusiawi, menandai pelanggaran-pelanggaran serius dari hak-hak asasi dan kesehatan dasar. Praktik-praktik yang digunakan terhadap para tahanan termasuk memaksakan pemberian makanan bagi para pemogok makan, menusuk saluran makanan melalui hidung mereka dan membiarkan mereka berada dalam isolasi berkepanjangan.

omite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan praktik-praktik ini sama saja dengan penyiksaan. Pada 2004, Dr. Robert Jay Lifton melaporkan "meningkatnya bukti bahwa para dokter, perawat, dan ahli medis yang telah menuruti penyiksaan dan berbagai prosedur tidak sah secara hukum lainnya di Iraq, Afghanistan, dan Teluk Guantanamo." Saat itu ICRC menuding penyidik-penyidik AS telah melibatkan peran serta personel medis dalam apa yang disebut oleh komite tersebut sebagai "sebuah pelanggaran etika medis dengan sengaja."

Para tahanan di Guantanamo menghabiskan sekitar 22 jam sehari sendirian, dalam sel-sel yang tidak memiliki cahaya alami atau udara segar. Mereka terkadang dikunjungi oleh pengacara atau perwakilan ICRC, tetapi secara umum terputus hubungannya dari keluarga, teman, bahkan antar sesama tahanan.

Keadaan terisolasi yang berkepanjangan ini tidak hanya melanggar kewajiban-kewajiban hukum internasional, tetapi juga menciptakan atau memperburuk permasalahan kesehatan jiwa yang akan mengakibatkan percobaan-percobaan bunuh diri. DiperkIraqan telah terjadi empat kali bunuh diri dan ratusan percobaan bunuh diri yang dilakukan para tahanan di Guantanamo.

Pada bulan Juni 2006, tiga tahanan ditemukan meninggal dalam apa yang disebut Pentagon sebagai "perjanjian bunuh diri bersama yang nyata." Barbara Olshansky dari Pusat Hak-hak Konstitusional – yang mewakili ratusan tahanan dari Guantanamo – mengatakan bahwa para tahanan tersebut "memiliki tingkat keputusasaan luar biasa bahwa mereka tidak akan pernah memperoleh keadilan." Namun, Komandan Penjara Admiral Pertama Hary Haris menyatakan bahwa ini bukanlah tindakan keputusasaan tetapi lebih merupakan "sebuah tindakan peperangan acak yang dilakukan melawan kami."

Banyak tahanan yang dilepas dari Guantanamo mengeluh soal pemukulan, kekurangan tidur, pembatasan ruang gerak sehingga berada posisi yang tidak nyaman dalam waktu yang lama, pemaksaan makanan dan suntikan, penghinaan seksual dan agama, serta berbagai perlakuan buruk lain, secara fisik dan psikologis. Tudingan-tudingan ini dibenarkan oleh para penyidik ICRC. Namun, pemerintahan Bush terus-menerus menolak temuan-temuan ICRC.

Dalam sebuah rangkaian laporan, Amnesti Internasional telah menyebut situasi di Guantanamo sebagai "sebuah skandal hak-hak asasi manusia." Tetapi keputusan Mahkaman Agung 12 Juni memberikan kita alasan untuk lebih optimis.

Kenneth Roth, direktur eksekutif dari Human Rights Watch, mengulas bahwa "keputusan Mahkamah Agung telah melucuti Guantanamo dari alasan keberadaannya: sebuah wilayah bebas hukum tempat para tahanan tidak dapat menantang penahanan mereka." Ia menambahkan bahwa keputusan itu "tidak hanya kemenangan yang sangat penting bagi keadilan, ia juga merupakan sebuah langkah besar menuju pembentukan kebijakan penangkalan terorisme yang lebih cerdas, lebih efektif."

Dalam ketidaksetujuannya terhadap keputusan tersebut, Hakim Agung AS Antonin Scalia menulis bahwa hal itu "hampir pasti akan menyebabkan lebih banyak orang Amerika terbunuh. Konsekuensi tersebut lebih dapat ditoleransi jika diperlukan untuk melindungi prinsip hukum yang wajib bagi republik konstitusional kita. Tetapi pengabaian terang-terangan Mahkamah terhadap prinsip inilah yang menghasilkan keputusan itu hari ini."

Namun, pendapat-pendapat itu tidak serta-merta saling mengikat ketika menyangkut perlindungan terhadap hidup bangsa Amerika, dan juga bergerak maju untuk mengadili para tahanan di Guantanamo – dan menjatuhkan hukuman, jika perlu. Kasus-kasus Pengadilan yang menemukan para tahanan tersebut bersalah atau tidak atas kejahatan yang ditengarai telah menjebloskan mereka ke sana masih membutuhkan waktu untuk membuktikan bahwa kekuasaan hukum yang ditegakkan dalam Konstitusi AS merupakan sebuah contoh yang berhasil, yang membawa keadilan bagi mereka yang merupakan ancaman bagi keamanan Amerika, dan membebaskan mereka yang terbukti tidak bersalah melalui proses hukum.

* César Chelala adalah seorang konsultan kesehatan masyarakat internasional dan pemenang pendamping dari penghargaan Overseas Press Club of America bagi sebuah artikel perihal hak-hak asasi manusia. Artikel ini diambil dari Kantor Berita Common Ground (CGNews)

Azab Allah SWT Menggelayut di Atas Amerika

Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dewasa ini tampaknya semakin memburuk. Kekhawatiran bahwa ia akan berkembang menjadi krisis global semakin nyata.

Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dewasa ini tampaknya semakin memburuk. Kekhawatiran bahwa ia akan berkembang menjadi krisis global semakin nyata.

Seorang ulama warganegara Amerika keturunan Yaman segera menulis peringatan kepada kaum muslimin di Amerika Serikat dalam situs-nya. Imam Anwar Al-Awlaki bahkan memberi judul menghebohkan atas artikelnya: ”Apakah Franklin sedang mewujud menjadi Washington?”

Di bawah ini kami akan muat text asli posting beliau lalu dilanjutkan dengan terjemahan bebas di bawahnya.

Intinya, Imam Anwar memperingatkan kita semua akan bahaya kemungkinan pemerintah AS di bawah pimpinan George Bush menerapkan kebijakan sanering (pemotongan nilai uang dollar). Imam Anwar mengkhawatirkan bilamana lembar uang seratus dollar AS bakal dipotong menjadi setara dengan lembar uang satu dollar AS...!

Maka, Imam Anwar menganjurkan kaum muslimin di AS untuk melakukan langkah antisipatif dengan cara membeli emas dan perak guna mengamankan dollar mereka sebelum kebijakan sanering berlaku.

Bila ini menjadi kenyataan sudah barang tentu dampaknya akan meluas termasuk sangat mungkin mempengaruhi kondisi rupiah Indonesia yang memang selama ini sangat bergantung kepada kuat-lemahnya mata uang dollar AS.

Akankah ini menjadi awal kesadaran global pentingnya meninggalkan uang kertas dan kembali kepada dinar dan dirham? Semoga...

Kamis, 30 Oktober 2008

Iran Dapat Pembelaan Dunia Islam

Wawancara Presiden Iran mendapat sorotan luas dari media masa dunia. Sementara itu, Ahmadinejad terus mendapat dukungan dunia Islam

ImageHidayatullah.com—Dalam Wawancara Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dengan Televisi NBC, terkait isu nuklir Iran mendapat sorotan luas dari media masa dunia.

Dalam wawancaranya, Ahmadinejad menilai titik persamaan antara kedua paket proposal merupakan kesempatan untuk merapatkan hubungan antar negara. Namun ditekankannya bahwa bangsa Iran membedakan antara dialog dan tindakan intimidasi. Seraya menilai positif kehadiran delegasi dari AS dalam perundingan Jenewa, Ahmadinejak mengatakan, hal ini menuntut sikap positif dan adil dari Washington.

Sementara itu, Deplu AS dalam reaksinya terhadap wawancara Ahmadinejad menyatakan, Washington masih menunggu sikap pasti Tehran terkait masalah yang disepakati kedua pihak.

Kantor Berita AFP mengklaim bahwa pernyataan jubir Deplu AS menekankan batas waktu dua pekan yang diberikan AS dan sekutunya kepada Iran untuk menjawab paket usulan enam negara besar dunia.

Wakil AS di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Gregory Schulte, dua hari lalu menyebut perundingan Jenewa gagal. Namun pengamat menolak anggapan Schulte tersebut.

Di pihak lain berbagai dukungan terhadap program nuklir sipil Iran terus mengalir. Perdana Menteri Bahrain, Syeikh Khalifa bin Salman Aali Khalifa saat bertemu dengan Duta Besar Iran di Manama, Hosein Amir Abdullahi. Ia mengatakan, Iran bukan ancaman bagi kawasan.

Di saat yang sama, Ketua Pusat Riset Kuwait, Sami Al-Faraj saat diwawancarai Majalah Spiegel, Jerman menegaskan, program nuklir Iran berada di bawah pengawasan IAEA dan dalam kerangka Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT).

Sekjen Liga Arab, Amr Mousa, yang datang ke Tehran untuk menghadiri sidang Menlu negara-negara Gerakan Non Blok (GNB) menegaskan bahwa program nuklir Iran tidak menyimpang dari NPT. [irb/hid/www.hidayatullah.com]

Obama: Israel akan Menyerang Iran

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Barack Obama mengatakan Israel mungkin akan menyerang Iran
ImageHidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Obama, Rabu, (30/7) kemarin. Menurut Obama, pilihan Israel itu dilakukan jika sanksi terhadap penghentian program nuklir Iran gagal dilakukan.

"Tak seorang pun mengatakan ini pada saya secara langsung tetapi saya dapat merasakan dari percakapan saya bahwa jika sanksi tidak berjalan, Israel akan menyerang Iran," kutip NBC News mengutip Senator Obama sebagai perkataan dalam sebuah pertemuan hari Selasa dengan para anggota House of Representatives.

Keterangan Obama ini disampaikan mengikuti kehawatiran Israel perihal apa yang mereka gambarkan sebagai 'langkah-langkah administratif Bush' sebagai strategi terhadap langkah "perdamaian" dengan Iran.

Sebagai suatu tanda kesanggupan untuk diplomasi, Washington kemudian mengirim Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns dalam pembicaraan -pembicaraan masalah nuklir di Genewa.

Perlawanan

Sementara itu, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Rabu (30/7), dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Pak Ui-chun menegaskan, perlawanan sebagai satu-satunya jalan kemenangan dalam menghadapi ketamakan kekuatan adidaya.

Presiden Ahmadinejad bertemu dengan Menlu Korea Utara, Pak Ui-chun di sela-sela sidang ke-15 para menlu negara-negara Gerakan Non Blok (GNB) di Tehran.

Sembari memuji sikap tak kenal menyerah Korea Utara menghadapi ambisi AS, Ahamadinejad menambahkan, musuh terpaksa mundur menghadapi sikap melawan bangsa-bangsa lain.

Sementara itu, Ui-chun dalam pertemuan itu mengungkapkan dukungan penuh negaranya terhadap program nuklir sipil Iran dan menegaskan, keteguhan bangsa dan pemerintah Iran melawan ketamakan AS dalam masalah nuklir, seraya mengkritik unilaterisme AS.

"Kami selalu berada di samping rakyat Iran dalam berjuang bersama melawan imperialisme," ujarnya. [prv/irb/cha/www.hidayatullah.com]

Sabtu, Ka'bah akan Dicuci

Thursday, 31 July 2008 07:32

Khadimul Haramaian Raja Abdullah bin Abdul Aziz direncanakan akan mencuci Ka'bah sebagai tradisi turun temurun Sabtu, Agustus depan

ImageHidayatullah.com--Gubernur Mekah Khalid Al-Faisal mewakili Khadimul Haramaian Raja Abdullah bin Abdul Aziz akan mencuci Ka'bah sebagai tradisi turun temurun pada hari Sabtu, 2 Agustus mendatang yang bertepatan dengan 1 Syakban 1429 Hijriyah.

Bersama Khalid akan ikut pula para pimpinan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta beberapa udnangan lainnya. Demikian seperti diberitakan harian Al-Watan edisi Selasa, 29 Juli.

Ka'bah akan dicuci dengan air mawar dan zamzam. Pencucian Ka'bah pada bulan Sya'ban ini adalah pencucian ruangan dalam Ka'bah dengan mencuci tembok bagian dalam dengan air wangi tersebut.

Prosesi

Sebagaimana diketahui, tradisi pencucian Ka`bah akan dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka melakukan pagar betis mengelilingi Ka`bah. Namun tidak melarang jemaah yang melakukan shalat.

Biasanya, kunci Ka'bah dipegang oleh suku Bani Shaybat. Anggota suku tersebut menyambut tamu untuk masuk ke dalam Ka`bah saat prosesi pencucian. Upacara pencucian dimulai dengan Gubernur Mekah yang memimpin para tamu membersihkan dinding Ka`bah dengan menggunakan sapu. Baru kemudian Ka`bah dicuci dengan air Zam Zam yang dicampur bunga mawar

Sebelum melakukan pencucian, dilakukan tawaf dan sholat sunnah dua rakaat. Ritual pencucian Ka`bah dilakukan dengan cara menggosok dinding Ka`bah dengan kain yang sudah dibasahi wewangian Zam Zam.

Kain penutup Ka`bah atau kiswah dibuka dan tangga khusus diletakan ke pintu Ka`bah untuk keluar masuk tamu. Pencucian Ka`bah dilakukan sebanyak dua kali tiap tahun. Satu kali sebelum bulan Ramadhan dan satu kali lagi pada musim haji. Pencucian Ka`bah dilaksanakan, mengikuti Rasulullah SAW yang membersihkan Ka`bah saat Nabi berhasil menaklukkan Mekah pada tahun ke-8 Hijriah. [ihj/hid/cha/www.hidayatullah.com]

AS Larang Publikasi Foto-Foto Kekalahan di Perang Iraq

Para wartawan yang ditugaskan dalam perang Iraq dilarang mempublikasikan foto-foto korban perang. Alasannya, menjaga stabilitas

ImageHidayatullah.com--Wartawan foto asal AS menyatakan bahwa negaranya melarang pemublikasian foto-foto tentang kekalahan tentara AS di perang Iraq.

Sebagaimana dilaporkan Televisi CNN, wartawan foto New York Times di Baghdad, Michael Cumber, mengatakan, "Di saat tentara AS tewas dan terluka, pejabat-pejabat militer AS membatasi profesionalitas fotografer, wartawan dan insan media, dengan melarang pemublikasian foto-foto tersebut."

Lebih lanjut Cumber menuturkan, para wartawan yang ditugaskan di Iraq menilai diri mereka sebagai pihak yang berkomitmen menunjukkan para korban perang.

Namun para pejabat militer AS melarang hal tersebut dengan berbagai alasan seperti menjaga keamanan dan stabilitas serta menjaga perasaan keluarga korban. [irb/www.hidayatullah.com]

Masjid Al-Haram Direnovasi, Maqam Ibrahim Berencana "Dipindah”

Pembangunan Masjidil Haram makin gencar. Setelah perluasan tempat sa’i, kini perluasan tempat thawaf mulai direncanakan. Bahkan wacana memindah Maqam Ibrahim

Hidayatullah.com--Kepala Proyek Pengembangan Masjidil Haram, Ir. Abdul Muhsin Al Asyaikh menyatakan bahwa perluasan tempat thawaf di sekitar Ka’bah, dalam rangka merespon bertambahnya jumlah jamah haji di tiap tahunnya tengah dipelajari.

Dalam keterangan resminya di hadapan wartawan ia mengatakan bahwa proyek perluasan tempat thawaf yang telah dilakukan 4 tahun yang lalu --yang mencakup perluasan tempat thawaf lantai 2 dan atap-- telah menambah kapasitas daya tampung Masjidil Haram secara berlipat ganda.

Sedangkan Ketua Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menanggapai hal ini ia menyatakan, ”Perlu memperpanjang waktu untuk mempelajarinya secara teliti.” Ia juga mengatakan bahwa proyek itu membutuhkan bantuan dari para pakar dalam berbagai bidang, sebelum dimulai pelaksanaanya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan dipindahnya Maqam Ibrahim (batu tempat nabi Ibrahim Alaihissalam berpijak), ia mengatakan, ”Maqam Ibrahim tidak mengganggu mereka yang melakukan thawaf. Memang ada yang memberi perlakuan yang salah terhadap Maqam Ibrahim, tapi sejatinya Maqam Ibrahim yang berada di dekat Ka’bah tidak mengganggu mereka yang thawaf.

Sedangkan Lajnah Daimah, dalam fatwanya telah menjelaskan bahwa, bila mengganggu arus jama’ah, sehingga membahayakan, maka Maqam Ibrahim bisa dipindah. Itu tercermin pada keputusan Lajnah no. 35, 14/2/1395.

Sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir, bahwa Maqam Ibrahim dulu pada zaman Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam berdempet dengan dinding Ka’bah, hingga zaman khalifah Abu Bakar. Sedangkan di masa Umar bin Khattab Maqam Ibrahim digeser menjauh dari Ka’bah. [al Bayan/tho/www.hidayatullah.com]

Haniya: "Perundingan Damai Tanpa Al Quds, Batil!"

Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya menyatakan, kesepakatan damai dengan Israel dengan menyerahkan Al Quds dan tanah Palestina adalah kesepakatan batil

Hidayatullah.com--Ismail Haniya, Perdana Menteri Palestina yang kini berkuasa di Gaza menyatakan bahwa kesepakatan damai dengan Israel dengan menyerahkan Al Quds dan tanah Palestina adalah kesepakatan batil.

"Hal itu adalalah kesepakatan yang batil dan tidak mengikat bagi rakyat Palestina dan generasi-generasi setelah mereka". Tegas Haniya.

Haniya menyatakan hal itu terang-terangan di tengah-tengah kunjungannya ke sebuah festival yang diadakan oleh Kementerian Perwaqafan. Pernyataan itu menanggapi pemberitaan media Israel yang menyatakan bahwa pihak Israel bisa berdamai dengan syarat Al Quds tetap berada di tangan meraka.

"Isolasi terhadap Gaza tidak akan bisa menghilangkan perhatian kami terhadap masalah Al Quds. Mereka bisa mengisolasi badan kami, tapi tidak bisa mengisolasi jiwa kami yang tetap memegang erat Al Quds," tambahnya.

Dalam peringatan 39 tahun dibakarnya Masjid Al Aqsha oleh Yahudi ini, Haniya menilai bahwa peristiwa itu merupakan indikasi akan lemahnya umat Islam di seluruh dunia, sehingga tidak mampu membela kiblat pertama umat Islam itu. [Al Bayan/tho/www.hidayatullah.com]

Novel “Istri Nabi” Ditarik dari AS, Diterbitkan di Negara Lain

Mencegah kontroversi, penerbit Amerika membatalkan novel yang mengisahkan tentang kehidupan istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah. Tapi diterbitkan di Negara lain

Hidayatullah.com--Novel berjudul The Jewel of Madina (Permata Madinah) itu ditulis oleh wartawan Sheery Jones yang mengisahkan tentang kehidupan Aishah yang menikah pada usia masih kecil, seharusnya diserkan pada akhir Agustus ini menghadapi Ramadhan.

Tapi, Random House, sang penerbit memilih menarik dari peredaran dan menghentikan peredarannya untuk mengelak kontroversi yang ditakutkan berbuntut protes.

Sheery Jones tak kalah akal, ia akan menerbitkan di negara lain yang bersedia menerbitkan novel tersebut.

"Keputusan itu dibuat setelah mendapat nasihat dari tokoh-tokoh Islam bahwa penerbitan novel itu bisa menyinggung perasaan umat Islam dan mencetuskan kemarahan," kata Direktur Random House, kepada AP, 20 Agustus lalu.

Semula, novel Jones ini disepakati akan diterbitkan oleh Random House dengan nilai sebesar 100.000 dollar.

Dalam novel itu, Jones menulis bahwa Aisyah masih berusia enam tahun saat menikah dengan Rasulullah dan disebutkan bahwa Rasulullah wafat dengan kepala terkulai di atas payudaranya.

Pekan lalu,, sebuah perusahaan pengedar buku di Serbia,, BeoBooks, telah menarik peredaran sekitar 1.000 buku itu setelah menerima teguran dari pemimpin Islam.

Mufti Muamer Zukorlic, salah seorang tokoh Islam di Serbia, menyamakan novel itu dengan karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan di Belanda yang mencetuskan amarah dan protes umat Islam pada tahun 2005. [rnwl/hid/cha/www.hidayatullah.com]

Masjidil Haram Miliki Imam Baru

Masjidil haram akan memiliki imam mulai bulan Ramadhan 1428 Hijriyah. Imam baru tersebut adalah Syeikh Adil bin Salim Al-Kalbani

Hidayatullah.com—Imam baru ini diumumkan Kepala Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syeikh Shaleh Al-Khuzaym baru-baru ini sebagaimana dikutip harian Al-Watan edsi Jumat, 5 September hari ini.

Al-Kalbani klahir di Riyadh 25 Ramadhan tahun 1378, atau sekitar 31 tahun yang lalu. Ia menikah dan memiliki lima orang anak. Ia belajar Al-Quran dari beberapa ulama di Riyadh dan mendapatkan ijazah Al-Quran dari empat ulama Al-Quran. Sebelumnya, Al-Kalbani adalah imam di Masjid Raja Khalid di Riyadh.

Penuhi Mekah dan Madinah

Sementara itu semenjak hari pertama bulan Ramadhan, masyarakat Arab Saudi mengunjungi Mekah dan Madinah. Rabo sore kemarin lalu sekitar 75 bus mewah meninggalkan Mekah dan Madinah menuju beberapa kota di Arab Saudi.

Di Mekah mereka melaksanakan umrah dan di Madinah mereka berziarah ke makam Rasulullah SAW. Tarip dari Riyadh menuju Mekah dan Madinah pada akhir pekan bertarip 170 Riyal. Jika hanya ke Mekah saja tanpa ke Madinah biaya dipotong 10 Riyal. Tarip itu sudah termasuk menginap di hotel bintang tiga. Jika mau nambah ke hotel bintang lima, bayar 200 Riyal. Sementara untuk paket lima hari dikenakan biaya 250 Riyal. Perjalanan dimulai hari Senin dan kembali hari Jumat.

"Puncak umrah nanti pada sepeuluh hari terakhir Ramadan," kata Abu Bander, pemilik Al-Rushd Umrah Travel. Abu Bander mengantisipasi sekitar 100.000 warga Riyadh akan melaksanakan umrah akhir Ramadhan. Umrah akhir pekan biasanya dimanfaatkan jemaah lajang dan sendirian. Sementara umrah lima hari diikuti keluarga apalagi terkait dengan liburan sekolah. "Tarip anak-anak 125 Riyal utnuk paket lima hari," kata Abu Bander, seperti dikutip harian Arab News edisi Jumat, 5 September hari ini.

Di Riyadh ada sekitar 100 operator umrah dan sebagian besar di Bathha. "Jemaah datang dari sekitar sini juga," kata Abdullah, seorang manajer travel biro. Persaingan antara biro perjalanan membuat margin keuntungan mereka sangat tipis. [ihj/www.hidayatullah.com]
Foto: Para pemuda Saudi sedang shalat [NYT]

Kasus Bunuh Diri Tentara AS Makin Meningkat

Kasus bunuh diri di kalangan tentara AS terus meningkat dari tahun ke tahun. Kasus perang Iraq dan Afghan menambah problem mereka

Hidayatullah.com--Kasus-kasus bunuh diri di kalangan tentara AS untuk tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai bulan September, tentara AS yang bunuh diri jumlahnya sudah 93 orang. Sedangkan pada tahun 2007, tentara AS yang bunuh diri, menurut catatan militer AS, jumlahnya 115 orang.

"Dengan sisa empat bulan ke depan, jumlah kasus bunuh diri di kalangan tentara AS kemungkinan akan melebihi angka 115, " kata Kolonel Eddie Stephens, Deputi Direktur Kebijakan Sumberdaya Manusia militer AS.

Menurut para pejabat militer AS, jumlah tentara AS yang bunuh diri pada tahun 2007, sudah melebihi tingkat bunuh tertinggi di kalangan sipil di era tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an, ketika AS mengobarkan Perang Vietnam.

Pemicu tindakan bunuh diri, menurut kemiliteran AS, karena tentara yang bersangkutan menghadapi persoalan dalam perkawinan atau persoalan hubungan antar personal lainnya, masalah keuangan dan masalah hukum. Tapi kebanyakan karena tentara yang bersangkutan mengalami stress setelah ditugaskan ke medan perang.

"Banyak tentara, yang menjadi kekuatan utama dalam perang global AS melawan terorisme sejak tahun 2001 mengalami stress berat. Pemicu stress di kemiliteran sama dengan pemicu stress di mana saja-masalah anak, perkawinan, perceraian, kematian, atau pindah tempat, " kata Brigadir Jenderal Rhonda Cornum, salah seorang pejabat militer AS.

Kemiliteran AS telah memberikan pembakalan tambahan untuk kesehatan mental para tentara di semua level, sebagai upaya pencegahan tindakan bunuh diri di kalangan tentara. Namun usaha itu tidak berhasil, karena tingkat bunuh diri tetap tinggi terutama di kalangan prajurit muda.

Data militer AS menunjukkan, dari 93 tentara AS yang melakukan bunuh diri, 21 kasus bunuh diri terjadi ketika tentara bersangkutan ditugaskan ke medan tempur. Delapan tentara bunuh diri setelah 120 hari kembali dari penugasan, tujuh tentara bunuh diri antara 120 hari sampai setahun setelah penugasan dan 24 tentara bunuh diri setelah lebih dari setahun kembali dari penugasan.

Selebihnya, 29 tentara melakukan bunuh diri meski tidak pernah ditugaskan dan ada empat kasus bunuh diri yang tidak diketahui. Para analis mengatakan, tingginya tingkat bunuh diri di kalangan tentara AS, adalah dampak dari perang AS di Iraq.

Meningkat

Data yang diterbitkan militer beberapa tahun ini memperlihatkan angka bunuh diri maupun percobaan bunuh diri melonjak pada tahun 2006 setelah merambat naik sejak AS berperang di Afghanistan dan Iraq.

Menurut catatan militer, lebih dari dua ribu tentara mencoba bunuh diri atau melukai sendiri pada tahun 2006, sedangkan pada tahun 2002 jumlah kasus tersebut 375 kejadian.

Pada tahun 2006, terdapat 102 tentara aktif yang melakukan bunuh diri, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kasus pada tahun 2001.

Selama tahun 2007, tercatat 115 prajurit yang masih aktif bertugas tewas karena bunuh diri. Ini merupakan angka tertinggi dalam setahun sejak militer AS mulai mencatat kasus bunuh diri tentara pada tahun 1980.

Selama tahun 2007, angka bunuh diri mencapai 18,8 persen per 100 ribu tentara. Sedangkan tahun 2006, tingkat bunuh diri mencapai 17,3 persen per 100 ribu tentara. Tahun 2005, angkanya berkisar 12,8 persen dan 10,8 persen pada tahun 2004.

"Ini angka tertinggi sejak militer mulai melakukan pencatatan," kata Kolonel Thomas Languirand menjelaskan pada media. [cha, berbagai sumber/ www.hidayatullah.com]

Pembunuhan Keturunan Sendiri “Marak” di Israel

Kasus pembunuhan mengerikan yang menghabisi keturunan sendiri marak di Israel. Warga Yahudi pun cemas. Apalagi media mengungkapnya dengan gamblang

Hidayatullah.com--Seorang ibu di Israel dijebloskan ke tahanan karena diduga membunuh putranya yang berumur empat tahun. Pengadilan Wilayah Tel Aviv, Rabu, juga memerintahkan tersangka menjalani pemeriksaan kejiwaan sedangkan polisi menduga pembunuhan itu telah direncanakan.

Kantor berita Xinhua melaporkan, kematian bocah tersebut adalah kasus ketiga di
Israel berupa pembunuhan anak oleh anggota keluarganya.

Kasus itu membuat cemas masyarakat
Israel dan menghiasi beberapa surat kabar. Yang tidak kalah menggemparkan, sebagian ahli kejiwaan justru mengatakan tekanan masyarakat dan laporan rinci dari media justru memicu pembunuhan mengerikan itu terjadi satu demi satu.

Regina Kruchkov pada pukul
22:30 waktu setempat, Selasa malam, menghubungi polisi dan menyatakan telah membunuh anaknya, Michael, dengan menenggelamkan kepala korban.

Polisi menemukan perempuan tersebut dengan melacak nomor teleponnya dan tiba di lokasi di bagian selatan Tel Aviv serta menemukan mayat anak laki-laki tergeletak tanpa pakaian di tempat tidur.


Tim medis menyimpulkan anak itu sudah meninggal beberapa lama dan mayat itu dibawa untuk diotopsi. Dalam interogasi, ibu berusia 31 tahun tersebut mengaku telah membunuh Michael tapi sulit untuk menjelaskan alasannya.Ia menyesali hal yang telah dilakukan dan mengatakan pantas menerima hukuman.

Pengadilan memutuskan untuk menahan perempuan tersebut selama sembilan hari dan ia harus menjalani pemeriksaan jiwa.

Kruchkov bukan orang-tua pertama yang mengejutkan masyarakat
Israel dalam aksi sejenis beberapa pekan belakangan.

Pada Kamis malam, Rishon Lezion (42), warga Olga Borisov, ditangkap karena diduga menenggelamkan putranya yang berusia empat tahun, Alon, di laut.

Para ahli jiwa menyoroti bahwa ketiga kasus tersebut terjadi pada keluarga imigran, yang lebih mendapat tekanan dibanding keluarga non-imigran. Masyarakat dan budaya Israel dapat membuat tekanan yang ekstrem, mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, ditambah masalah geopolitik. [ant/bgl/www.hidayatullah.com]

Muslimin AS Akan Bangun Masjid Raksasa

Sebuah Masjid Raksasa (mega-mosques) dengan kapasitas 2000 jamaah akan segera dibangun di Amerika

Hidayatullah.com--Seiring pesatnya perkembangan Islam di Amerika Serikat, Muslim AS pun bergiat mendirikan masjid-masjid yang mampu menjawab kebutuhan akan melonjaknya jumlah kaum Muslim. Gabungan antara tradisi keagamaan dan kenyamanan khas AS menjadi dua kata kuncinya.

Dengan pengembangan yang mengambil inspirasi dari gereja-gereja non-Katolik di AS yang mampu menampung sedikitnya 2.000 jemaat, masjid-masjid 'raksasa' (mega-mosques) sudah menjadi kebutuhan di tempat-tempat tertentu.

"Saat ini kami memiliki bangunan-bangunan yang didesain untuk sembahyang Jumat yang mampu menampung 1.000 orang dan akan ada (bangunan untuk) 2.000 hingga 3.000 yang segera menyusul," jelas Corey Saylor dari Lembaga Hubungan Amerika-Islam (CAIR) seperti dilansir AFP, Ahad (7/9).

Untuk menanggulangi kepadatan, yang juga berpengaruh terhadap kemacetan lalu lintas usai shalat, Muslim AS juga menyiapkan masjid-masjid 'cabang', yang juga mengikuti model gereja-gereja raksasa. Hal inilah yang menyebabkan masjid-masjid 'raksasa' tersebut sangat kental bercirikan Amerika.

Sebuah masjid 'raksasa' di Virginia bahkan menyewa ruangan dari sebuah sinagoga. "Sebagian masjid ini merupakan bagian dari sinagoga. Di mana lagi Anda dapat melihat masjid dan sinagoga menjadi satu? Ini benar-benar sebuah 'Pengalaman Amerika'," jelas imam Mohamed Magid.

'Pengalaman Amerika' semacam ini menarik terutama bagi kaum Muslim Amerika muda yang menikmati gabungan antara tradisi keagamaan dan efisiensi dan kenyamanan ala Amerika di tempat ibadah mereka. Kaum Muslim Amerika juga menawarkan bentuk yang lebih progresif dari Islam, yang sejalan dengan karakteristik dan keinginan banyak Muslim Amerika.

Lebih dari duapertiga Muslim Amerika yang merupakan imigran, sebagian dari Timur Tengah, dan kebanyakan dari mereka "berpenampilan dan bersikap selayaknya warga Amerika lainnya," demikian ungkap sebuah laporan yang dipublikasikan tahun lalu oleh Forum untuk Agama dan Kehidupan Publik.

Muslim Amerika juga menganut etos kerja Protestan (Protestant work ethic) dan percaya bahwa kesuksesan merupakan buah dari kerja keras. [gbn/www.hidayatullah.com]

AS Kehabisan Waktu untuk Menang di Afghanistan

Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Michel Mullen mengatakan, AS akan kehabisan waktu untuk menang dalam perang Afghanistan

Hidayatullah.com--Amerika Serikat (AS) kehabisan waktu untuk menang dalam perang di Afghanistan, dan kemenangan tak dapat dicapai hanya dengan cara militer saja, demikian peringatan pejabat senior militer negeri itu, Rabu (10/9).

Saat bersaksi di Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, Kepala Staf Gabungan Michel Mullen berkata, Kita tak dapat mematikan jalan kita menuju kemenangan, dan tak ada angkatan bersenjata di mana pun --tak peduli seberapa bagusnya-- yang dapat mewujudkan ini sendirian saja. Itu memerlukan kerja kelompok dan kerjasama.

Namun, ia mengatakan ia yakin Amerika dapat menang perang di Afghanistan, tapi mengatakan Amerika Serikat sangat perlu meningkatkan gagasan pembangunan bangsanya serta strategi lintas-perbatasannya dengan Pakistan.

Mullen tampil di hadapan panel DPR AS tersebut sehari sebelum peringatan ke-7 serangan 11 September terhadap World Trade Center (WTC) dan Pentagon, yang menyulut serbuan pimpinan AS ke Afghanistan. [afp/ant/www.hidayatullah.com]


Makam Ibunda Hawa yang Masih Kontroversi

Sejumlah jemaah umrah Iran memasuki kawasan kuburan tua di dekat Balad, Jeddah. Seperti dikomando mereka menuju sebuah pekuburan dengan batu nisan berwarna biru. Makam itu diklaim sebagai makan ibunda Hawa. Benarkah?

Hidayatullah.com—Sesungguhnya makam itu tak seperti layaknya makam biasa karena begitu panjang sampai mencapai sekitar 5 meter. Mereka percaya bahwa di sinilah ibunda kita semua, Hawa, dimakamkan ribuan tahun lalu. Tapi, adakah bukti yang menyatakan itu?

"Kami mendengar bahwa di sini makam Hawa," kata Minoo Ghadimkhani, 45, asal Iran "Karena itulah kami berziarah kemari," katanya, seperti dikutip AP.

Memang, tak ada penjelasan di mana Hawa atau Eva dimakamkan, termasuk kajian arkeologi. Bibel sendiri tak menjelaskan hal itu. Hanya beberapa indikasi memang bisa menunjuk ke arah sana. Misalnya, nama Jeddah sendiri yang bermakna nenek. "Ini memang legenda namun termasuk yang mendapat perhatian kalangan ahli," kata Sami Nawar, Dirjen Kebudayaan dan Turisme Kerajaan Arab Saudi. Nawar, termasuk banyak tahu dan ahli tentang sejarah Jeddah. Dia hampir menjadi rujukan dan langganan siapa saja yang ingin tahu tentang Jeddah, termasuk para wartawan. "Jeddah adalah kota yang sangat feminin, karena di sini ada Hawa," kata Nawar.

Dalam cerita, setelah Adam dan Hawa diusir Alhah dari surga mereka terpisah dan kemudian bertemu di Arafah, sekitar 70 kilometer dari Jeddah. Adam kemudian diperintah membangun Ka’bah.

Menurut ahli sejarah Hatoon al-Fassi, pada abad 9 Masehi, seorang sejarawan bernama Al-Fakihi menulis bahwa dua sahabat dekat Rasulullah, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas`ud pernah menyinggung makam Hawa di Jeddah. Rasululah wafat tahun 623. Ibnu Jubair, penulis abad 12 Masehi juga pernah menyebut hal tersebut. Namun, kini makam itu tak bisa secara tepat dikenali karena Kerajaan Arab tak membolehkan ziarah kubur.

William Dever, gurubesar studi ketimuran di Universitas Arizona, Amerika Serikat (AS), yang juga dikenal sebagai arkeolog, menyatakan tak ada bukti kuat yang mendukung ke arah sana.

"Repotnya semua ini telah menjadi legenda dan mitos yang kami tak bisa menerimaya," katanya.

Masalah waktu yag sangat panjang, menyulitkan dilakukannya penelitian. Menurut Dever, banyak sekali makam di Timur Tengah yang menunjuk pada tokoh masa lalu yang belum bisa dilacak secara ilmiah kebenarannya. Misalnya, makam Nabi Ibrahim, terdapat di mana-mana di Timur Tengah. Ada yang menyatakan di Israel, Tepi Barat, atau Yordania.

Ahmed Bakoudij, seorang mekanik berusia 32 tahun mengaku sejak kecil mendengar makam Hawa di sekitar kampung mereka. Bahkan ia menamakan bengkelnya dengan nama Bengkel Hawa.

"Tak seorang pun percaya tentang makam Hawa. Dan saya tak mudah percaya sebelum melihat dengan mata kepala sendiri," katanya.

Menurut Saleh Ba-Aqeel, ratusan bahkan ribuan jemaah asal Iran, Indonesia, dan negara lainnya selalu menyempatkan berziarah ke Makam Hawa, terutama setelah musim haji. Namun, mereka bisa tertipu soal kebenaran ini.

"Ketika mereka bertanya kepada saya tentang kebenaran makam Hawa, saya hanya bisa menjawab: Allahu alam," kata Ba-Aqeel. [ihj/www.hidayatullah.com]

“Al-Quran Palsu” Buatan Amerika Beredar di Milis

“Al-Quran palsu” atau sering disebut "The True Furqan" beredar lagi melalui situs dan milis. Tapi bukan kasus baru. Hampir tiap tahun selalu muncul

Hidayatullah.com--Al-Quran baru buatan Amerika kembali muncul. Kali ini beredar di beberapa milis. Sebagaimana dikabarkan, “Al-Quran palsu” ini sedang didistribusikan di kuwait , dengan judul "The True Furqan" atau Al Furqan Al Haq. Meski isinya terkesan dari berbahasa Arab dan mengambil salah satu nama Al-Quran, namun isinya sangat bertentangan sekali dengan isi Al-Quran.

Kabarnya, “Al-Quran palsu” ini dibuat oleh 2 perusahaan percetakan; 'Omega 2001' dan 'Wine Press'. Judul lain buku ini 'The 21st Century Quran'! yang berisi lebih dari 366 halaman baik bahasa Arab dan Inggris.

Sebagaimana beredar di beberapa milis di Indonesia, “Al-Quran palsu” ini tengah didistribusikan kepada generasi muda di Kuwait di sekolah-sekolah berbahasa Inggris.

Yang pasti, buku ini memang ditujukan sebagai pemalsuan Kitab Suci Al-Quran. Berbagai surah dinamai dengan surah-surah Al-Quran seperti An Nur, Al Fatihah, dll. "Bismillah" pada setiap surah diganti dengan "Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds" (dengan nama bapak, anak dan roh qudus).

Sebagaimana dimuat di situs http://islam-in-focus.com/TheTrueFurqan.htm dan http://www.islam-exposed.org/furqan/contents.html, menunjukkan adanya keseriusan dalam kampanye pemalsuan Al-Quran.

Tahun 1999, The True Furqan sudah pernah menyerbu masyarakat. Edisi yang diterbitkan WinePress Publishing dengan mudah bisa dibeli di toko-toko buku di Amerika, atau dipesan melalui situs penjualan buku seperti www.amazon.com dan www.barnesandnoble.com.

"Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen," kata Al Mahdy kepada Baptist News. Menurut Al Mahdy, sejauh ini kaum evangelis (pengabar injil) belum berhasil menemukan terobosan penting untuk bisa menaklukkan dunia Islam. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]

Israel Sembunyikan Gudang Senjata Nuklirnya di Bawah Gurun Negev

Koran cetakan London, Sunday Times mengungkap adanya instalasi senjata nuklir rezim Zionis Israel di bawah gurun Negev. Dan masih aktiv melakukan kegiatan

Hidayatullah.com--Sebuah koran cetakan London, Sunday Times mengungkap adanya instalasi senjata nuklir rezim Zionis Israel di bawah gurun Negev dan aktif memproduksi persenjataan nuklir.

Sebagaimana yang dikutip oleh kantor berita Quds, koran Sunday Times menulis, "Di bawah gurun Negev, di selatan Palestina pendudukan, terdapat instalasi nuklir rezim Zionis Israel yang bergerak di bidang produksi bom atom."

Menurut laporan tersebut, intalasi nuklir Israel yang menyembunyikan bom atomnya di bawah gurun Negev ini, telah memproduksi hulu ledak bom atom sejak 20 tahun lalu.

Sunday Times menambahkan, instalasi nuklir Israel ini memulai operasinya dengan memproduksi persenjataan nuklir panas. Saat ini, Zionis-Israel memiliki lebih dari 200 hulu ledak atom dan merupakan ancaman serius bagi kawasan Timur Tengah dan dunia. [irb/www.hidayatullah.com]

Foto: Negev Nuclear Research Center Kirya le-Mechkar Garinii (KAMAG) di Dimona

Temui Kelompok Yahudi Ahmadinejad Desak Pembubaran Negara Israel

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, bertemu sekelompok penganut aliran keras agama Yahudi yang menginginkan pembubaran negara Israel

Hidayatullah.com-- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mendatangi para rabbi dari Neturei Karta International. Kapada kelompok organisasi anti-Zionis itu, Ahmadinejad menginginkan pembubaran negara Israel.

"Zionisme sudah sangat melemah dan, Insya Allah, akan segera hancur, dan kemudian, seluruh umat Yahudi, Muslim, dan Kristen dapat hidup dengan damai satu sama lain," kata Ahmadinejad kepada belasan rabbi dari Neturei Karta International, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kelompok tersebut adalah organisasi anti-Zionis yang mempercayai Torah, kitab suci Yahudi. Torah melarang pendirian negara Yahudi sebelum kedatangan Mesiah. Kelompok itu juga mendukung kedaulatan Palestina di tanah mereka serta pemberian ganti rugi atas kejadian di masa lalu.

Kelompok tersebut juga menyebut diri "Persatuan Yahudi Menentang Zionisme".

Ahmadinejad menyampaikan kepada mereka bahwa Zionisme adalah gerakan politik yang "mencari kekayaan dan kekuasaan" serta "mengkorupsi bumi".

Belasan rabbi yang berpakaian hitam ciri Yahudi ultra-ortodok, duduk di meja bundar bersama Ahmadinejad dan rombongannya. Setelah pertemuan di salah satu hotel di Manhattan itu, mereka berfoto bersama.

"Kami sangat bahagia karena mendapat kehormatan dan keistimewaan untuk bertemu sosok termasyur yang mengerti perbedaan-perbedaan antara Zionisme dan Judaisme," kata petinggi kelompok rabbi itu, Moshe Ber Beck, kepada Ahmadinejad.

Ahmadinejad pernah mengatakan bahwa Israel seharusnya dihapus dari peta. Dia juga mengatakan bahwa kejadian Holocaust cuma mitos.

Pada tahun 2006, pemerintahnya mengatakan konferensi yang mempertanyakan fakta jika Nazi Jerman menggunakan gas untuk membunuh enam juta Yahudi saat Perang Dunia Dua.

Juru bicara kelompok rabbi tersebut, Yisroel Dovid Weiss, mengemukakan Ahmadinejad bukan musuh bangsa Yahudi. Ribuan kaum Yahudi tinggal di Iran tanpa ketakutan.

Ahmadinejad mengakhiri pertemuan itu dengan doa bersama para rabbi dengan mengatakan "Tuhan, tolong gagalkan propaganda para Zionis, biarkanlah mereka kehilangan harapan dan jadikanlah kemenangan untuk umatMu." [ant/www.hidayatullah.com]

Krisis Keuangan; Eropa Senasib dengan AS

Krisis ekonomi Amerika Serikat (AS) ternyata juga berdampak pada yang lain. Secara bersamaan, ekonomi Eropa juga terguncang

Hidayatullah.com--Bersamaan dengan perundingan segi empat kekuatan utama ekonomi Eropa di Paris, media-media massa benua ini melaporkan kebangkrutan bank kreditor kedua di Jerman, Hypo Real Estate.

Pada pertengahan bulan September diumumkan bahwa Bank Hypo Real Estate berada dalam kondisi buruk. Pemerintah Jerman membentuk konsorsium bank-bank swasta untuk menyelamatkan Bank Hypo Real Estate.

Namun setelah bank-bank swasta tersebut menganulir kebijakan mereka untuk membantu Bank Hypo Real Estate, pemerintah Angela Merkel dihadapkan pada kendala yang serius. Jika dana sebesar 36 milyar Euro tidak dikucurkan ke Bank Hypo Real Estate, Senin pagi, bank kreditor kedua terbesar di Jerman akan bangkrut.

Terkait hal ini, Menteri Dalam Negeri Jerman, Wolfgang Schäuble, dalam artikelnya yang dimuat di Majalah Dier Spiegel, memperingatkan dampak-dampak buruk akibat resesi keuangan akhir-akhir ini.

Ia mengingatkan bahwa kondisi saat ini sama seperti situasi menjelang berkuasanya Hitler di Jerman.

Resesi keuangan yang terjadi pada tahun 1929 telah menghantarkan Hitler berkuasa pada tahun 1933. Krisis saat itu bisa dikatakan sebagai langkah awal dari kekuasaan Hitler. Kondisi yang sama juga dialami oleh Jerman saat ini. Demikian ditegaskan Wolfgang Schäuble.

Resesi keuangan yang dimulai dari AS, tidak hanya berdampak pada Jerman, tapi juga berimbas pada Uni Eropa. Padahal negara-negara Eropa tengah melakukan privatisasi atas instansi-instansi pemerintah. Namun resesi keuangan yang terjadi akhir-akhir ini menghambat proses privatisasi yang tengah digalakan Uni Eropa. Bahkan negara-negara Uni Eropa terpaksa harus menyelamatkan instansi dan lembaga-lembaga keuangan yang terancam bangkrut. Kondisi seperti ini juga menimpa Belgia, Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman.

Sebelumnya, bintang-bintang keuangan AS berjatuhan seperti daun musim gugur. Merrill Lynch, Lehman Brothers, dan American International Group meleleh ke tanah. Washington Mutual terjatuh koma; belum pernah ada bank setua dan sebesar ini yang bangkrut sepanjang sejarah AS. Kini, giliran Eropa mengalami nasib yang sama seperti AS. [irb/www.hidayatullah.com]

Hadapi Krisis Keuangan Perancis Manfaatkan Sistem Bank Syariat

Perancis berencana memanfaatkan sistem keuangan Islam guna mengatasi resesi ekonomi yang bersumber dari krisis keuangan di Barat

Hidayatullah.com—Sebagaimana dikutip IRNA, Komisi Keuangan Senat Perancis telah mengambil ancang-ancang mengkaji secara serius masalah ini dengan dihadiri seluruh anggotanya.

Berdasarkan rencana ini, pemerintah Perancis punya rencana memanfaatkan modal umat Islam guna memperkuat sistem keuangan dan bank negara ini.

Hal ini menjadi mudah setelah bank-bank di negara ini menerima syarat-syarat penanaman modal umat Islam dalam ikatan kontrak berdasarkan Islam agar mereka mau menanamkan modalnya.

Keputusan ini diambil setelah resesi eknomi melanda Eropa, khususnya Perancis.

Komisi Keuangan Senat Perancis dalam sebuah pernyataannya menyebutkan, sistem keuangan Islam yang hampir tidak dikenal di Perancis kini sedang berkembang.

Bank BNP Pariba adalah salah satu dari bank-bank Perancis yang membuka bank syariat guna menarik pemodal Muslim di sana. [irb/www.hidayatullah.com]

IMF: Amerika Benar-benar Memasuki Masa Resesi Ekonomi

Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Amerika benar-benar telah memasuki masa resesi ekonomi

Hidayatullah.com--Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Amerika benar-benar telah memasuki masa resesi ekonomi selain memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara ini juga mengalami penurunan.

Sebagaimana dilansir AFP dari Washington, IMF hari Rabu (8/10) memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun 2009 bakal menurun dari 0,8 persen menjadi 1,0 persen.

IMF punya keyakinan Amerika akan mampu memperbaiki pertumbuhan ekonominya pada tahun 2010.

IMF menegaskan bahwa defisit bujet Amerika akan terus meningkat dengan cepat dan pada tahun 2009 produksi kotor dalam negeri Amerika hanya 4,5 persen.

Ini adalah angka tertinggi di antara 7 negara industri dunia. IMF menambahkan, kondisi keuangan Amerika pada tahun 2009 sama buruknya dengan tahun 2008.

Karena prakarsa ekonomi Bush guna menyelematkan sistem perbankan negara ini membutuhkan waktu lama guna mendapat kepercayaan pasar.

Krisis Wall Street

Sementara itu, bersamaan dengan pelaksanaan program penyelamatan ekonomi di AS, para pejabat tinggi negara ini masih mengabarkan berlanjutnya krisis di Wall Street.

Presiden AS, George W Bush mengatakan, "Masyarakat AS tidak seharusnya menanti pemulihan kondisi ekonomi negara ini secara langsung." Ketua Federal Reserve (Bank Sentral AS) Ben Bernanke, menyatakan bahwa kondisi ekonomi di negara ini kian parah. Dengan kondisi seperti ini, indeks bursa Wall Street, hari Selasa, anjlok pada titik yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Sebelumnya, para ekonom berharap program penyelamatan ekonomi yang diratifikasi Kongres AS dapat mengerem resesi ekonomi di pasar bursa yang semakin parah. Bernanke sendiri menyatakan, "Kriris ekonomi berhadapan dengan aspek-aspek historis." Diprediksikan, kebangkrutan sejumlah bank raksasa AS akan menimbulkan krisis ekonomi di dunia. [irb/www.hidayatullah.com]

Terungkap , Kerjasama AS dengan Kelompok Teroris

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita AFP, Khaled Falih, terungkap kerjasama tentara AS dengan kelompok “teroris” di Iraq

Hidayatullah.com--Seorang tokoh adat kota Samara, hari Senin, mengatakan, militer AS melakukan pertemuan dengan kelompok teroris bersenjata yang telah banyak membantai warga Iraq.

Berdasarkan laporan tersebut, tentara AS, menurut rencana, akan bertemu kembali dengan sekelompok milisi. Menurut data keamanan di negara ini, lebih dari satu juta warga Iraq tewas sejak invasi AS ke negara ini, tahun 2003.

Sumber-sumber keamanan juga menyebutkan, warga Irak tewas akibat serangan tentara penjajah dan kelompok “teroris” yang dibina pasukan pendudukan.

Dilaporkan pula, para anggota Parlemen Iraq mengimbau pemerintah negara ini supaya berupaya menghapus aksi blokade atas Distrik Sadr, Baghdad, yang diberlakukan pasukan AS.

Fauzi Akram, seorang anggota Parlemen Iraq, dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam hari Senin, seraya menyinggung masyarakat Distrik Sadr yang ditindas di masa pemerintahan Partai Baath, mengimbau pemerintah Iraq supaya mencegah aksi blokade tentara AS terhadap masyarakat Distrik Sadr.[irb/www.hidayatullah.com]

Israel “Bergetar” Hadapi Iran, Hizbullah, dan Hamas

Dalam sebuah pernyataan terbaru, Ketua Staf Gabungan Militer Israel, Gabi Ashkenazi menyatakan, Iran, Hizbullah, dan Hamas ancaman besar kedaulatan Israel

Hidayatullah.com--Ketua Staf Gabungan Militer Zionis-Israel, Gabi Ashkenazi menyatakan, Iran, Hizbullah, dan Hamas, merupakan tiga ancaman besar terhadap kedaulatan Zionis.

Dalam wawancaranya dengan televisi lokal Israel, Ashkenazi menyatakan, kedaulatan Israel selalu merasa terancam dari tiga sisi, Hamas dari selatan, Hizbullah dari Utara, dan Iran dari Timur.

Oleh sebab itu, menurut Ashkenazi, ketiga sisi ini harus senantiasa dipantau.

Di lain pihak, Koran Maariv terbitan Tel Aviv menulis, kekuatan Hizbullah Libanon di kancah politik dan militer sudah sedemikian pesat dan ancaman keamanan pertama yang akan dihadapi oleh Tzipi Livni.

Keliru Serang Iran

Sementara itu, mantan PM Zionis Israel, Ehud Olmert, menilai serangan militer Israel terhadap Iran sangat tidak mungkin.

Dalam wawancaranya dengan Koran Yedeot Aharonot, Olmert mengatakan, kemungkinan serangan militer Israel terhadap Iran sepenuhnya nol persen dan anggapan bahwa Israel dapat menyerang Iran merupakan pendapat yang keliru.

Adapun terkait transformasi regional, Olmert mengatakan, Israel dalam menyelesaikan masalahnya dengan Palestina dan Suriah tidak mempunyai pilihan lain kecuali keluar dari wilayah pendudukan Palestina dan dataran tinggi Golan, Suriah. [irb/cha/www.hidayatullah.com]

Israel Dihantui Resesi Ekonomi

Koran Yahudi melaporkan, para ekonom berkeyakinan resesi ekonomi Israel bakal terus berlanjut dan berakibat keengganan masyarakat mengkonsumsi produk Israel

Hidayatullah.com---Koran Yahudi, Yediot Aharonot hari Ahad menurunkan laporan mengenai semakin memuncaknya resesi ekonomi di Palestina pendudukan.

Aharonot menulis, resesi ekonomi, pengangguran, tidak lakunya produk-produk Israel dan tutupnya pusat-pusat perdagangan regional mengakibatkan ekonomi rezim ini merugi sedikitnya 3 miliar dolar.

Yediot Aharonot menulis, para ekonom berkeyakinan bahwa resesi ekonomi Israel bakal terus berlanjut berakibat pada keengganan masyarakat mengkonsumsi produk-produk Israel dan angka pengangguran semakin tinggi.

Fenomena ini membuat Ketua Asosiasi Industri Israel meminta segera dibuatkan rencana ekonomi darurat guna menghadapi resesi ekonomi. [irb/www.hidayatullah.com]

Inggris Izinkan Bawa Anjing ke Masjid

Seorang mahasiswa Muslim tunanetra di Leicester, Inggris diizinkan membawa anjing pemandunya ke lingkungan kompleks masjid

Hidayatullah.com--Dalam Islam, air liur anjing dianggap hal yang najis dan tidak boleh masuk ke dalam masjid. Namun, Dewan Syariah Islam Inggris baru-baru ini mengeluarkan fatwa yang membolehkan anjing pemandu masuk ke lingkungan masjid, meski bukan ke dalam ruangan untuk shalat.

Asosiasi Anjing Pemandu untuk Orang Buta dan Dewan Muslim Inggris bekerja sama untuk mendukung permintaan Mohammed Abraar Khatri (18).

Fatwa yang dikeluarkan badan ulama ini merupakan langkah maju untuk orang Muslim yang buta dan sebagian buta.

Menurut jubir asosiasi pengurus anjing pemandu untuk orang buta, para pemimpin masjid di Inggris dan internasional diharapkan dapat melakukan tindakan penyesuaian yang serupa agar pemilik anjing pemandu yang Muslim ini bisa masuk ke dalam masjid.

Khatri merasa bersyukur atas keputusan dewan agama yang berkewajiban untuk menolongnya. Khatri juga senang karena anjing pemandunya yang bernama Vargo boleh menemaninya ke dalam lingkungan masjid.

"Mereka (dewan pengurus fatwa) adalah orang-orang yang sangat baik dan mereka pula yang mau membantu karena ini merupakan kewajiban mereka untuk memberikan akomodasi," ujar Khatri.

"Vargo hanya duduk berbaring dan rileks. Menjadi seekor anjing pemandu, perilakunya cenderung tenang dan rileks," aku Khatri.

Untuk kenyamanan, pihak pengelola Masjid Bilal Jamia menyediakan ruang istirahat khusus di depan pintu masuk masjid. Ruang ini sengaja disediakan agar Vargo bisa duduk tenang saat majikannya sedang shalat.

Keputusan ini dibuat setelah berdiskusi dengan para pemimpin Muslim.

Saya percaya bahwa semua masjid yang baru dibangun semestinya juga menyertakan fasilitas semacam itu untuk orang cacat dan menjadi bagian pokok dalam rancang bangun," ujar Mohammad Shahid Raza, Direktur Dewan Imam dan Masjid Inggris.

Masjid Bilal sengaja menyediakan persyaratan khusus untuk anjing pemandu seperti itu agar bisa berdiam diri dengan tenang dan aman di dalam lingkungan kompleks masjid selama majikannya sedang shalat.

"Fasilitas seperti itu mencerminkan pendirian yang islami untuk membantu orang cacat atau buta dan memperkokoh pelayanan yang kami sediakan untuk masyarakat Muslim," ujar jubir Masjid Bilal. [iol/tbt/www.hidayatullah.com]

Yaman Bongkar Sel Teroris Jaringan Israel

Kantor berita resmi Saba, mengatakan, pemerintah Yaman telah membongkas jaringan teroris di bawah Israel yang beroperasi dengan “slogan Islam”

Hidayatullah.com--Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Senin mengatakan bahwa polisi Yaman telah berhasil membongkar suatu `sel teroris yang berkaitan dengan dinas intelijen Israel.`

"Para anggota sel teroris tersebut telah ditangkap lima hari yang lalu, dan akan diajukan ke pengadilan dalam kaitannya dengan dinas intelijen Israel," kata Saleh dalam pidato di provinsi tenggara Hadhramout, demikian diwartakan DPA.

Dikutip oleh kantor berita resmi Saba, Saleh mengatakan, meskipun demikian sel teroris itu beroperasi di bawah `slogan Islam.`

Pemimpin Yaman itu tidak memberikan keterangan lebih rinci mengenai kelompok atau para anggota kelompok itu. Namun dia mengatakan, rinciannya akan dibeber di pengadilan dan tuduhan-tuduhan terhadap mereka akan diumumkan kemudian.

Dia mengecam serangan-serangan teroris di negaranya dan menyerukan kepada partai-partai politik untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam memerangi terorisme.

"Mereka yang berkomitmen melakukan tindakan terhadap terorisme tidak mewujudkan apa yang mereka inginkan, dan mereka tidak mempunyai agenda politik melalui mana kita mestinya bisa berbicara dengan mereka," kata kantor berita itu mengutip pernyataan Saleh.

Yaman baru-baru ini menjadi tempat serangan-serangan teroris yang diklaim dilakukan oleh Al Qaeda. Terakhir adalah serangan bom mobil yang ditargetkan kepada gedung kedutaan Amerika Serikat di Sana`a pada 17 September, yang menewaskan 18 orang termasuk enam penyerangnya. [wpd/www.hidayatullah.com]

Syukron Jazamululloh.......Hadanalloh waiyyakum....