Para pemuka Muslim dan Vatikan melakukan pembicaraan bersejarah di Roma sebagai upaya untuk menjalin dialog antar agama yang lebih baik. Pertemuan 3 hari di Roma itu dihadiri oleh 50 pemuka agama dari kedua belah pihak.
Delegasi Islam antara lain diwakili oleh pemimpin ulama Bosnia, Mustafa Ceric, sedangkan kubu Vatikan dipimpin oleh Kardinal Jean Louis Tauran. Dari Indonesia, ikut hadir Ketua Umum Muhamadiyah, Din Syamsudin.
Kepada wartawan BBC Siaran Indonesia, Din Syamsudin mengatakan lewat telepon bahwa forum ini merupakan pertemuan pertama antara umat Muslim dan Katolik.
"Forum ini berusaha untuk mencari titik temu antar kedua agama yang tentu nanti akan diaktuliasi ke dalam penanggulangan masalah-masalah dunia," kata Din Syamsudin.
Peningkatan dialog
Hubungan antara Katolik dan Islam sempat memburuk setelah pidato Paus Benekditus XVI Tahun 2006, yang mengkaitkan Muslim dengan kekerasan di masa lalu. Pidato itu meningkatkan kemarahan di kalangan umat Islam dunia dan sempat memancing kekerasan di beberapa negara. Insiden itu juga mendorong beberapa pemuka Islam dunia menyampaikan seruan kepada Paus untuk mendorong dialog antar agama yang lebih besar. Manifesto itu kini sudah ditanda-tangani oleh lebih dari 250 pemuka Islam dari seluruh dunia.
Menurut mereka protes atas pidato Paus --dan juga pemuatan kartun Nabi Muhammad di sebuah koran Denmark-- bisa dicegah jika para pemuka Islam dan Kristen punya satu forum bersama. Pertemuan di Roma ini membuka babak baru dalam sejarah panjang dialog kedua agama. [syarif/bbc/www.suara-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar