Setelah Menlu Jerman, kini giliran PM Inggris, Gordon Brown melakukan lawatan kunjungan ke Saudi Arabia, Qatar dan Uni Emirat Arab. Lawatan kunjungan tersebut untuk menggalang dukungan finansial negara-negara Teluk bagi pengentasan dampak krisis global.
PM INggris, Gordon Brown tiba di Doha, Qatar pada 5/11, setelah berkunjung ke Saudi Arabia. Dalam jumpa persnya bersama PM Qatar, Hamad bin Gasim, PM Inggris mengungkap bahwa negara-negara pengekspor minyak dari negara-negara Teluk telah meraup keuntungan trilyunan USD hasil hasil penjualan minyaknya dengan harga yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, dia menghimbau agar negara-negara Teluk mau ikut serta dan memberi kontribusi dalam pengentasan dampak krisis global ini. Namun dalam kesempatan tersebut, PM Inggris tidak menyebutkan jumlah detailnya dari dana talangan yang diminta dari negara-negara Teluk.
PM Brown juga mengatakan yang terpenting dalam hal ini adalah bekerjasama dan saling bahu-membahu mengatasi krisis. Tanpa kerjasama internasional krisis ini tidak akan tertanggulangi.
Seperti diketahui, Inggris kini memprakarsai pembentukan sebuah dana khusus dibawah IMF sebesar 250 milyar USD. Dana khusus ini akan dialokasikan untuk keperluan pencegahan perluasan dampak krisis serta memberi bantuan bagi negara-negara yang terkena dampaknya.
Dalam kesempatan itu, Qatar juga mengumumkan proyek kerjasama di bidang migas dengan Inggris senilai 250 juta Poundsterling. Namun PM Qatar menolak anggapan bahwa hal itu merupakan bantuan bagi negara-negara kapitalis, tapi merupakan kerjasama yang salingmenguntungkan bagi kedua belah pihak.
"Kami menolak menggunakan istilah membantu tapi bekerjasama yang saling menguntungkan," ungkap Hamad bin Gasim seperti dikutip Aljazeera.
Para analis mengatakan, kunjungan PM Inggris ke Qatar membawa misi utama mencari dukungan dari negara-negara kaya di Teluk bagi konferensi internasional mengenai penangulangan krisis keuangan Global yang akan dilaksanakan di Washington pada pertengahan November 2008. KOnferensi ini selain akan membahas strategi bersama untuk mengatasi krisis keuangan global juga akan menjadi ajang bagi penggalangan dana bantuan yang akan diberikan kepada negara-negara Eropa dan AS yang terancam mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi, akibat tersedotnya dana APBN untuk dana penyelematan sektor perbangkan dan keuangan.[syarif/alj/www.suara-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar