My Favourite Pic

My Favourite Pic
Like a so much
Powered By Blogger

Simak Qur'an dengan hati yang tenang let's Go...

Lihat Tangal Sekarang Tuh,......biar gak lupa... okey..

Arsip Blog

Jumat, 07 November 2008

Pangeran Charles Ingin Pastikan Dialog Antaragama Berjalan di Indonesia

Thursday, 06 November 2008

ImagePewaris tahta kerajaan Ingris Pangeran Charles baru saja mengunjungi Indonesia. Dalam kunjungan 5 harinya sejak Sabtu (1/11), Pangeran Charles sempat menemui beberapa tokoh negeri ini yang dikenal moderat dan mendukung dialog antaragama. Selain isu lingkungan hidup, ia memang menyengaja datang ke Indonesia membawa misi dialog antaragama dan kepercayaan.

Beberapa tokoh yang ditemui Pangeran Charles, antara lain mantan Rektor UIN Jakarta Azumadri Azra, Ketua PBNU Hasyim Muzadi, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Sri SUltan Hamengkubuwono dan mantan menteri agama Tarmizi Taher. Pangeran Charles mengaku tertarik dengan Islam Indonesia yang cenderung moderat dan moderen serta berharap corak Indonesia yang seperti ini bisa mempengaruhi Islam dunia.

Sementara itu, pada pertemuan antara Pangeran Charles dengan Presiden SBY disampaikan pula proyek kerjasama kerajaan Inggris dan pemerintah Indonesia dalam rangka mendukung moderatisasi Islam.

"Ada UK and Indonesia Islamic advisor yang merupakan kelompok kerja tokoh islam dari Indonesia dan Inggris untuk mendiskusikan cara terbaik dalam mensosialisasikan Islam moderat dan hubungan Islam dan barat," ujar Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal.

Pada kesempatan lawatannya ini, Pangeran Charles juga berkesempatan menghadiri konferensi antaragama yang membahas seputar lingkungan hidup. Acara ini dihadiri oleh tokoh yang mewakili agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Beberapa tokoh yang hadir diantaranya adalah Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, Rais Syuriyah KH Mashuri Naim, HS Dillon, Pdt Andreas Ywangue dan lainnya.

Pangeran Charles juga berkunjung ke Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. DIjelaskan Sekretaris Ponpes Krapyak KH Khoirul Fuad, pihak pesantrennya telah bekerjasama dengan kerajaan Inggris sejak dua tahun lalu. Program kerjasama dibingkai dalam program Training Education Head Master of Pesantren.

Melalui program itu, Pesantren Krapyak mengirimkan tiga orang pengasuh pesantren untuk mengikuti pendidikan manajemen dan untuk mengkampanyekan bahwa umat Islam Indonesia adalah umat inklusif dan bukan penganut paham fundamentalis. [ihsan/dari berbagai sumber/www.suara-islam.com]

Tidak ada komentar:

Syukron Jazamululloh.......Hadanalloh waiyyakum....