My Favourite Pic

My Favourite Pic
Like a so much
Powered By Blogger

Simak Qur'an dengan hati yang tenang let's Go...

Lihat Tangal Sekarang Tuh,......biar gak lupa... okey..

Arsip Blog

Kamis, 30 Oktober 2008

Kasus Bunuh Diri Tentara AS Makin Meningkat

Kasus bunuh diri di kalangan tentara AS terus meningkat dari tahun ke tahun. Kasus perang Iraq dan Afghan menambah problem mereka

Hidayatullah.com--Kasus-kasus bunuh diri di kalangan tentara AS untuk tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai bulan September, tentara AS yang bunuh diri jumlahnya sudah 93 orang. Sedangkan pada tahun 2007, tentara AS yang bunuh diri, menurut catatan militer AS, jumlahnya 115 orang.

"Dengan sisa empat bulan ke depan, jumlah kasus bunuh diri di kalangan tentara AS kemungkinan akan melebihi angka 115, " kata Kolonel Eddie Stephens, Deputi Direktur Kebijakan Sumberdaya Manusia militer AS.

Menurut para pejabat militer AS, jumlah tentara AS yang bunuh diri pada tahun 2007, sudah melebihi tingkat bunuh tertinggi di kalangan sipil di era tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an, ketika AS mengobarkan Perang Vietnam.

Pemicu tindakan bunuh diri, menurut kemiliteran AS, karena tentara yang bersangkutan menghadapi persoalan dalam perkawinan atau persoalan hubungan antar personal lainnya, masalah keuangan dan masalah hukum. Tapi kebanyakan karena tentara yang bersangkutan mengalami stress setelah ditugaskan ke medan perang.

"Banyak tentara, yang menjadi kekuatan utama dalam perang global AS melawan terorisme sejak tahun 2001 mengalami stress berat. Pemicu stress di kemiliteran sama dengan pemicu stress di mana saja-masalah anak, perkawinan, perceraian, kematian, atau pindah tempat, " kata Brigadir Jenderal Rhonda Cornum, salah seorang pejabat militer AS.

Kemiliteran AS telah memberikan pembakalan tambahan untuk kesehatan mental para tentara di semua level, sebagai upaya pencegahan tindakan bunuh diri di kalangan tentara. Namun usaha itu tidak berhasil, karena tingkat bunuh diri tetap tinggi terutama di kalangan prajurit muda.

Data militer AS menunjukkan, dari 93 tentara AS yang melakukan bunuh diri, 21 kasus bunuh diri terjadi ketika tentara bersangkutan ditugaskan ke medan tempur. Delapan tentara bunuh diri setelah 120 hari kembali dari penugasan, tujuh tentara bunuh diri antara 120 hari sampai setahun setelah penugasan dan 24 tentara bunuh diri setelah lebih dari setahun kembali dari penugasan.

Selebihnya, 29 tentara melakukan bunuh diri meski tidak pernah ditugaskan dan ada empat kasus bunuh diri yang tidak diketahui. Para analis mengatakan, tingginya tingkat bunuh diri di kalangan tentara AS, adalah dampak dari perang AS di Iraq.

Meningkat

Data yang diterbitkan militer beberapa tahun ini memperlihatkan angka bunuh diri maupun percobaan bunuh diri melonjak pada tahun 2006 setelah merambat naik sejak AS berperang di Afghanistan dan Iraq.

Menurut catatan militer, lebih dari dua ribu tentara mencoba bunuh diri atau melukai sendiri pada tahun 2006, sedangkan pada tahun 2002 jumlah kasus tersebut 375 kejadian.

Pada tahun 2006, terdapat 102 tentara aktif yang melakukan bunuh diri, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kasus pada tahun 2001.

Selama tahun 2007, tercatat 115 prajurit yang masih aktif bertugas tewas karena bunuh diri. Ini merupakan angka tertinggi dalam setahun sejak militer AS mulai mencatat kasus bunuh diri tentara pada tahun 1980.

Selama tahun 2007, angka bunuh diri mencapai 18,8 persen per 100 ribu tentara. Sedangkan tahun 2006, tingkat bunuh diri mencapai 17,3 persen per 100 ribu tentara. Tahun 2005, angkanya berkisar 12,8 persen dan 10,8 persen pada tahun 2004.

"Ini angka tertinggi sejak militer mulai melakukan pencatatan," kata Kolonel Thomas Languirand menjelaskan pada media. [cha, berbagai sumber/ www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Syukron Jazamululloh.......Hadanalloh waiyyakum....