My Favourite Pic

My Favourite Pic
Like a so much
Powered By Blogger

Simak Qur'an dengan hati yang tenang let's Go...

Lihat Tangal Sekarang Tuh,......biar gak lupa... okey..

Arsip Blog

Kamis, 30 Oktober 2008

Pesawat AS Tembak Madrasah, Tewaskan 8 Santri

'Rudal AS' menghantam madrasah di Pakistan. Sedikitnya 8 santri menjadi korban. Dengan alas an Al-Qaidah, Amerika seolah membolehnya menghilangkan nyawa manusia

Hidayatullah.com--Serangan diduga dilakukan oleh rudal drone milik Amerika Rudal yang diduga ditembakkan pasukan Amerika menewaskan sedikitnya 8 santri madrasah di Pakistan barat laut, kata beberapa saksi.

Sekolah di Waziristan dianggap dekat dengan kediaman tokoh Taliban, Jalaluddin Haqqani,

yang dicari-cari, kata saksi sebagaimana dikutip BBC.

Sedikitnya dua misil, yang dilaporkan ditembkan dari pesawat tak berawak, drone, Amerika, menghantam sekolah keagamaan tersebut Kamis pagi.

Militer Pakistan tengah menyelidiki insiden ini. Amerika Serikat masih belum memberikan komentar.

Serangan misil terbaru ini berlangsung beberapa jam setelah parlemen Pakistan secara aklamasi menerima resolusi yang mendesak pemerintah agar membela kedaulatan Pakistan dan mengusir petempur asing dari kawasan.

Resolusi itu menyeru pemerintah agar mencengah penggunaan wilayah Pakistan untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.

Ketegangan

Saksi mata mengatakan rudal yang ditembakkan menghancurkan setengah bangunan madrasah di kawasan Dande Darpakhel di dekat Miranshah, kota kecil utama di Waziristan Utara.

Sedikitnya enam orang terluka dalam serangan. Tidak jelas apakah ada pejuang asing termasuk korban tewas.

Warga setempat mengatakan, sebagian besar korban cedera adalah para santri di pesantren.

Kompleks pemukiman Jalaluddin Haqqani telah menjadi sasaran dalam gempuran rudal sebelumnya. Saat itu, lebih dari 10 orang terluka atau cedera.

Waziristan Utara oleh AS dianggap sebagai tempat perlindungan bagi pejuang Taliban dan Al-Qaidah yang mencari tempat mengungsi dari pertempuran di Afghanistan.

Pejuang asing dari Uzbekistan, Afghanistan dan Timur Tengah diduga berpangkalan di sana.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat melancarkan beberapa kali serangan rudal terhadap sasaran-sasaran yang diduga militan di kawasan perbatasan Afghanistan tersebut.

Meski Washington mengatakan, serangan itu ditujukan ke sasaran-sasaran militan, para wartawan mengatakan, kekeliruan intelijen beberapa kali menyebabkan warga sipil menjadi korban.

Angka-angka yang dihimpun BBC memperlihatkan, sekitar 80 orang terbunuh dalam beberapa serangan rudal yang diduga dilakukan Amerika di kawasan Waziristan Selatan dan Waziristan Utara dalam satu bulan ini.

Pada awal Oktober, pesawat yang diduga pesawat intelijen milik Amerika menembakkan misil di Waziristan Utara, dan menewaskan sedikitnya enam orang, kata aparat intelijen Pakistan.

Amerika Serikat jarang mengukuhkan atau membantah serangan semacam itu.

Ketegangan antara Amerika dan Pakistan merebak soal penerobosan perbatasan terhadap militan oleh pasukan Amerika yang berpangkalan di Afghanistan.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan, dia tidak akan membiarkan pelanggaran terhadap wilayah negaranya.

Departemen Amerika Serikat mengukuhkan "mendukung kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan keutuhan wilayah Pakistan".

Juli lalu, lebih dari 20 warga sipil Afghanistan tewas akibat serangan rudal dari helikopter militer AS yang salah sasaran. Helikopter militer AS menghujani dengan bom warga Afghanistan yang berjumlah lebih dari 50 orang. Mereka adalah rombongan yang baru pulang dari pesta perkawinan di distrik Deh Bala, provinsi Kunar.

Tak ada lembaga HAM yang berteriak atau menyebutnya sebagai tindakan teroris. Agak berbeda jika kasus itu dilakukan kalangan Muslim. Dengan alas an Al-Qaidah, selama ini Amerika seolah membolehkan menyerang atau menghilangkan nyawa manusia. [bbc/hid/bbc/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Syukron Jazamululloh.......Hadanalloh waiyyakum....