My Favourite Pic

My Favourite Pic
Like a so much
Powered By Blogger

Simak Qur'an dengan hati yang tenang let's Go...

Lihat Tangal Sekarang Tuh,......biar gak lupa... okey..

Arsip Blog

Kamis, 30 Oktober 2008

Kebencian Barat terhadap Islam Sampai dalam Bentuk Teori

Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki menyebut sentimen anti Islam sebagai teori yang dikembangkan Barat

Hidayatullah.com--Mottaki mengatakan saat mengikuti sidang bersama Menteri Luar Negeri negara-negara Islam dan Barat di Astana, ibukota Kazakhstan. Menurut Mottaki, setelah hancurnya sistem dua kutub di dunia, demokrasi liberal berupaya menjadikan sentimen anti Islam sebagai teori guna mendikte opini umum di sana bahwa Islam adalah musuh Barat .

Ucapan Menlu Iran dapat dipahami dengan menengok sejarah periode Perang Dingin, ketika itu sistem demokrasi liberal menyebut komunis sebagai musuh. Runtuhnya komunis dan sistem dua kutub membuat negara-negara Barat tidak punya alasan untuk tetap menjadikan komunis sebagai musuh. Kenyataan ini sekaligus mempertanyakan keberadaan sistem Demokrasi Liberal sendiri.

Agar tetap eksis, kata Mottali, negara-negara Barat harus menciptakan musuh baru. Dengan menggencarkan perang urat saraf dan sentimen berlebihan, Barat memilih Islam sebagai musuh.

Teori Benturan Antar Peradaban (The Clash of Civilizations) oleh Samuel P. Huntington masih satu paket dengan tujuan Barat guna memperkenalkan Islam sebagai musuh Barat. Dengan lantang Huntington menyebut peradaban Islam dan Barat pada akhirnya akan berbenturan. Tidak mau kalah, para pemimpin negara-negara Barat juga menggunakan segala cara untuk menjadikan Islam sebagai musuh Barat. Dengan mudahnya mereka akan langsung menuding umat Islam berada di balik setiap aksi perusakan dan teroris di berbagai belahan dunia sekaligus menyebut Timur Tengah sebagai pusat terorisme dan ekstrimisitas.

Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika berusaha menyebut kelompok-kelompok Islam sebagai kelompok teroris. Ini cara yang ghalib dilakukan guna menjustifikasi intervensi mereka ke berbagai penjuru dunia hanya dengan alasan memerangi terorisme. Tidak hanya sarana politik yang digunakan untuk mewujudkan tujuan mereka tapi juga seni. Film-film yang mereka buat selalu berusaha mencitrakan umat Islam sebagai “teroris” dan cinta kekerasan. Penerbitan buku-buku, artikel dan karikatur yang menodai kesucian Islam merupakan usaha lain negara-negara Barat untuk memperkenalkan Islam sebagai musuh Barat.

Amerika dan negara-negara sekutunya menyerang Afghanistan dan Irak dengan alasan memerangi terorisme. Namun bukti-bukti yang dipublikasikan selama ini malah menunjukkan Amerika dan Inggris sendirilah yang melindungi dan mendukung kelompok-kelompok teroris yang telah dikenal di Afghanistan. Propaganda besar-besaran anti-Islam memunculkan sikap ekstrim dan kekerasan terhadap umat Islam di Eropa dan Amerika. Kini umat Islam di Barat hidup dalam kondisi terancam aksi kekerasan dan diskriminasi.

Kenyataan inilah yang membuat Menlu Iran Manouchehr Mottaki menyatakan bahwa negara-negara Barat perlu memperbaiki kebijakannya selama ini agar lebih obyektif dan jujur. Masalah internasional juga membutuhkan solusi internasional. Artinya dunia perlu duduk bareng untuk menyelesaikan segala permasalahan dunia seperti kesalahpahaman yang muncul antara Barat dan Islam dan yang lebih penting meninggalkan sikap sepihak dalam menilai masalah. [irb/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Syukron Jazamululloh.......Hadanalloh waiyyakum....